20 Maret 2019

Membaca Adalah Kebutuhan

Membaca bukan lagi sebuah kewajiban, namun sudah menjadi kebutuhan bagi sebaguan orang.

Membaca Adalah Kebutuhan

Membaca bukan lagi sebuah kewajiban, namun sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang. Komunitas One Day One Post (ODOP) telah mewujudkan impian para pecinta buku dengan membaca setiap hari.

Selain membaca Reading Challenge ODOP (RCO) juga memberikan tantangan yang harus diselesaikan di setiap levelnya. Kegiatan ini benar-benar mampu menumbuhkan semangat membaca sekaligus menulis. Kegiatan yang berlangsung selama 45 hari ini pun terhitung sangat mantap. Ini tentu saja tidak lepas dari tangan dua orang yang menggawanginya yakni Mas Lutfi dan Mbak Sofia. Terima kasih yang tak terhingga untuk keduanya.

Selanjutnya, pada level terakhir setiap peserta harus membuat tulisan bagi kegiatan RCO berikutnya. Ada berbagai macam harapan yang diberikan oleh setiap peserta. Kegiatan ini sebagai penumbuh semangat membaca harus tetap ada. Bagaimanapun juga tidak akan mampu sesorang menulis tanpa membaca. RCO berikutnya harus lebih seru dengan tantangan-tantangan lain dan waktu yang lebih panjang.

Sosok Ernest Hemingway

Ernest Hemingway, biasa pula disebut Papa. Merupakan pemegang nobel sastra. Karya terpopulernya adalah "Lelaki Tua dan Laut". Membaca novel ini memang butuh kesabaran yang tinggi. Pemaparan yang disampaikan oleh Hemingway terkesan sangat hati-hati. Dengan kata-kata yang sederhana, Hemingway mampu merangkainya menjadi kalimat-kalimat yang sarat akan makna.

Dalam novel tersebut, Hemingway seolah menceritakan keberadaan dirinya ketika seorang diri di tengah laut. Bercerita dengab dirinya sendiri. Dan ditanggapi oleh dirinya sendiri pula. Tak jarang, Dia seolah-olah juga bercerita dengan alam di sekitarnya.

Novelnya Lelaki dan Laut ini memang tipis, namun ketekunan dan kepiawaiannya dalam mengolah kata, mampu membawanya menjadi pemenang nobel sastra.

9 Maret 2019

Ratih Kumala Sang Peramu Senja

Ratih Kumala, lahir di Jakarta, 4 Juni 1980. Ia memperoleh pendidikan dari Fakultas Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Saat ini tinggal bersama suaminya yang juga seorang penulis yakni Eka Kurniawan. Selain sebagai penulis novel dan cerita pendek, ia juga menulis skenario. Beberapa buku yang pernah ditulisnya adalah Tabula Rasa (2004), Larutan Senja (2006),Kronik Betawi (2009) dan Gadis Kretek (2015).

Salah satu bukunya adalah Larutan Senja yang mengisahkan tentang pembuatan senja. Senja di bumi, yang setiap hari datang. Baik dalam keadaan cerah maupun mendung. Ratih Kumala mampu menuliskan sebuah cerita tentang seorang wanita yang menciptakan larutan senja. Lantas berselisih dengan pencipta bumi. Senja yang Ia ciptakan tidaklah berasa manis seperti sore, namun juga tidak pahit seperti malam. Dia pun menciptakan ramuan senja dengan berbagai campuran warna.

Buku tipis yang diberi judul Larutan senja "The Potion of Twilight" ditulis oleh Ratna Kumala dan dialih bahasakan oleh Soe Tjen Marching. Buku ini berisi kumpulan 14 kisah. Lebih banyak menceritakan mengenai sisi romantisme perempuan dan kekuatan magis. Dalam salah satu kisahnya yang berjudul "The Midwife" (Bidan), ada seorang Bidan desa, yang mendapat tantangan dari seorang wanita di desa tersebut. Nastiti nama wanita tersebut. Dia menuduh sang bidan telah membunuh suaminya dengan cara diracun. Sang bidan pun diusir dari desa. Nastiti rupanya masih menyimpan dendam dan berusaha mencari keberadaan sang bidan desa.

Buku yang hanya berisi 124 halaman ini menjadi sebuah cerita dengan tokoh sebagian besarnya adalah wanita. Inilah salah satu kekuatan yang dimiliki buku berjudul asli "Larutan Senja". Penggambaran tokoh yang benar-benar unik, dengan latar yang tidak dapat disangka sebelumnya menjadikannya cerita yang menarik untuk disimak.

Selayaknya buku-buku lain yang telah ditulisnya, kumpulan cerita yang disajikan oleh Ratih Kumala ini pun memiliki aroma sastra yang kuat. Bukan hanya dalam pendeskripsiannya. Namun dalam percakapan tokohnya pun ada.

#reading_challenge_ODOP
#Level_4
#Tantangan_2