31 Maret 2016

Secuil Cerita di Senin Pagi

Matahari baru saja menanjak. Menaikkan lengkung-lengkung kemerahannya di balik rimbunan pohon. Sinarnya mulai menghangatkan bumi. Cerah. Tak ada mendung setitik pun yang menghalanginya. Anak-anak ayam mulai ribut mengitari induknya, meminta jatah makan. Jam di tembok dapur baru menunjukkan pukul enam lebih lima menit.

29 Maret 2016

Metode-Metode Pembelajaran

Pembelajaran di kelas maupun di luar kelas memiliki beragam metode. Setiap metode yang diterapkan memiliki kelebihan dan kelamahnnya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa metode yang lazimnya digunakan di dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Metode Tadrij (pentahapan)

Metode tadrij disebut juga pentahapan, Metode ini mengedepankan proses pemehaman materi secara bertahap, bukan sekaligus. Salah satu ayat Al-Quran yang mengandung unsur pentahapan adalah Surat Al-Furqan ayat 32. 
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil. 

Ayat di atas mengindikasikan adanya sebuah metode yang diterapkan oleh Allah Swt dalam menurukan Al-Quran, yakni diturunkan secara bertahap. Al-Quran tidak diturunkan sekaligus, hal ini dengan maksud agar lebih mudah untuk difahami. Metode penurunan Al-Quran ini dapat diaplikasikan dalam sebuah pembelajaran. Mamahamkan sebuah konsep materi kepada siswa tidak bisa sekaligus, memerlukan proses pentahapan. Mulai dari konsep  kongkret (nyata) kepada konsep abstrak. Pengenalan mulai dari huruf, kata, kalimat, hingga menjadi sebuah bacaan. Interaksi Antara guru dan siswa pun hendaknua disesuaikan dengan tingkata perkembangan pola pikir mereka. Interkasi guru sekolah dasar kepada siswanya tidak dapat disamakan dengan interkasi Antara guru dan siswa sekolah menengah atas.
Penerapan metode Pentahapan dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan maupun kekurangan, berikut adalah beberapa kelebihan diantaranya:
1.      Mampu menyesuaikan dengan perkembangan siswa.
Penyampaian konsep materi secara bertahap menurut perkembangan, akan lebih mudah diterima bagi siswa.
2.      Materi dapat tersusun lebih sistematis, sehingga dalam penyampaiannya akan lebih mudah.
3.      Dapat diterapkan dalam berbagai tingkatan, dan beragam materi.
Secara garis besar, metode pentahapan dapat diterapkan dalam berbagai materi, dan pada tingkatan berapa pun. Metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas rendah hingga kelas lanjutan.

Tidak ada metode yang dapat digunakan secara utuh dalam sebuah pembelajaran. Setiap metode harus digabungkan dengan metode yang lainnya, sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Begitu pun dengan metode tadrij (pentahapan) ini,. Metode ini jika tidak digabungkan dengan lainnya, akan memiliki beberapa kekurangan, diantaranya:
1.   Penerapan metode pentahapan terkadang dirasa memosankan bagi siswa, hal ini disebabkan materi yang disampaikan memiliki kesamaan. Hanya tingkatannya saja yang dirubah. Bagi siswa yang telah mampu untuk menelaah materi pasa tingkatan berikutnya, tentu akan merasa enggan atau bosan.
2.      Menghambat bakat inisiatif siswa.
Siswa akan terpaku pada setiap tahapan yang diberikan guru. Jika guru tidak menerapkan metode ini secara inovatif, akan dapat menghambat siswa yang memiliki inisaiatif tinggi.

Penerapan metode tadrij/pentahapan dalam pembelajaran terutama dalam pendidikan agama islam (PAI) dapat dilakukan dalam beberapa materi. Sebagai contoh Penyampaian materi mengenai membaca huruf hijaiyah bagi siswa kelas 2 Sekolah Dasar. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan metode tadrij dalam materi membaca huruf hijaiyah.
1.      Menyajikan pembacaan huruf hijaiyah, per huruf. Dapat puka dimulai dengan huruf-huruf tanpa harokat.
2.      Membaca huruf hijaiyah tunggal dengan harokat fathah saja.
3.      Membaca huruf hijaiyah tunggal dengan harokat fathah dan kasroh.
4.      Membaca huruf hijaiyah tunggal dengan harokat fathah, kasroh, dan dommah.
5.      Membaca huruf hijaiyah tunggal dengan harokat fathah, kasroh, dommah, fathahtain, kasrohtain, dan dommahtain.
6.      Membaca huruf hijaiyah tunggal dengna harokat fathah, kasroh, dommah, fathahtain, kasrohtain, dommahtain, sukun dan saddah.
7.      Membaca huruf hijaiyah bersambung.


Metode ceramah

Metode ceramah merupakan salah satu metode yang paling umum dan sering digunakan dalam pembelajaran. Pada metode ini guru menyajikan materi melalui penuturan atau penjelasan secara lisan langsung kepada siswa. Penerapan metode ceramah akan berpusat pada guru (teacher centered) sehingga diperlukan kesiapan yang baik dari guru. Baik persiapan secara penampilan, materi maupun alat peraga seabagi pembantu ceramahnya.
Metode ceramah terdapat dalam ayat Al-Quran yakni dalam surat Thaha ayat 25-28
  
Artinya :
25. berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku[915],
26. dan mudahkanlah untukku urusanku,
27. dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
28. supaya mereka mengerti perkataanku,
Ayat tersebut merupakan salah satu cuplikan kisah saat Nabi Musa As berdoa kepada Allah Swt agar diberikan kemudahan dalam menghadapi Firaun. Saat itu Nabi Musa As mengalami kesulitan dalam menyampaikan ajaran Allah Swt kepada Firaun. Dalam keadaan tertekan seperti itu, Nabi Musa As lantas memohon petunjuk kepada Allah Swt agar diberikan kemudahan saat menyampaikan (ceramah) ajaran Allah Swt kepada Firaun.
Kelebihan metode ceramah anatara lain:
1.      Dapat digunakan dalam  berbagai kelas.
Kelas yang hanya memiliki jumlah siswa kurang dari sepuluh dapat dikenai metode ceramah. Begitupun kelas yang memiliki siswa lebih dari seraturs (kuliah umum, misalnya) pun dapat dikenai metode ceramah. Ini berarti metode ceramah tidak memandang jumlah siswa yang harus ada untuk penerapannya.
2.      Penerapannya mudah
Tidak dipungkiri bahwa salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang guru adalah berbicara di depan siswanya. Ketika guru mampu berbicara di depan muridnya, saat itulah metode ceramah sudah diterapkan. Metode ini bahkan dalam tingkatan minimalnya, tidak memerlukan alat bantu apapun. Cukup guru mampu berbicara maka metode ceramah pun berjalan.
3.      Guru akan lebih mudah menguasai kelas.
Metode ini memungkinkan guru untuk mengontrol siswa lebih mudah. Pembelajaran yang berpusat pada guru akan membawa segenap perhatian dari siswa tertuju sepenuhnya kepada guru. Saat guru menghendaki akan melakukan pengelolaan kelas lebih lanjut pun dapat lebih mudah dilakukan.
Metode ceramah dengan berbagai keunggulannya, bukan tidak mungkin memiliki berbagai kelemahan. Beberapa kelemahan metode ceramah anatara lain:
1.      Siswa menjadi pasif
Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah menjadikan kelas tidak bergerak. Guru secara terus menerus menyampaikan materi dari arahnya saja. Umpan balik dari siswa menjadi sangat minim dengan metode ini. Kelasa memang akan cenderung tenang, namun ketenangan ini membuat siswa menjadi pasif. Bahkan untuk sekeadar bertanya pun terkadang harus menunggu aba-aba dari guru.
2.      Bila terlalu lama akan membosankan.
Mendengarkan ceramah dari seseorang yang terlalu lama, siapa pun orangnya lama kelamaan akan memunculkan kebosanan. Terlebih jika selama ceramah tidak ada satupun selingan penggunaan alat peraga atau media yang turut membantu penjelasan ceramahnya. Metode ceramah jelas memerluakan alat bantu lainnya untuk menjadikannya menarik bagi pendengarnya, dalam hal pembelajaran adalah siswa.
3.      Pembelajaran menjadi lebih mengutamakan kemampuan auditori.
Karakteristik kemampuan siswa dalam satu kelas tidak mungkin seragam. Ada yang memiliki karakter visual, auditorial, atau kinestetik. Siswa berkarakter auditori akan lebih mudah menangkap materi dari pendengarnya. Siswa ini tentu cocok dengan metode ceramah. Namun bagi siswa berkarakter visual dan kinestetik akan menjadi lebih sulit untuk menerima materi dengan metode ceramah. Siswa berkarakter visual memerluak tambahan berupa tulisan atau gambar yang dapat dilihat. Sedangkan bagi anak kinestetik memerlukan sebuah pemahaman melalui gerakan.
4.      Sulit mengontrol  perolehan hasil pembelajaran.
Perolehan hasil pembelajaran melalui metode ceramah tidak serta merta dapat dilakukan secara langsung. Guru haus mengkombinasikannya dengan metode lain. Misalnya tanya jawab, penugasan, dan sebagainya.
Menilik kelebihan dan kelemahan metode ceramah, penerapannya dalam pembelajaran tidak mungkin lepas dari metode ini. Metode ini harus dikombinasikan dengan metode lain agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Persiapan sebelum pembelajaran saat guru memilih metode ini pun harus optimal. Beberapa yang perlu dipersiapkan anatara lain; (1) Materi, siapkan dan kuasai materi secara matang. Telaah kompetensi pembelajarannya, apakah dapat disampaikan melalui metode ceramah atau tidak. (2) Kombinasikan dengan metode lain. Hal ini
Harus difikirkan lebih dahulu oleh guru. Persiapkan metode pendamping yang akan digunakan selain ceramah. (3) Persiapkan alat peraga atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Ceramah yang hanya monoton tanpa adanya bantuan alat peraga akan terasa sangat membosankan, maka sangat perlu untuk mempersiapkan pendukung metode ceramah.
Metode ceramah dapat diterapkan dalam berbagai materi, sebagai contoh adalah materi PAI mengenai iman kepada Malaikat Allah Swt, untuk siswa kelas Empat Sekolah Dasar. Materi ini dapat disajikan melalui ceramah, dengan urutan materi sebagai berikut:
1.      Pengertian malaikat, mengenai sifat-sifatnya dan kisah penciptaanya.
2.      Perbedaaan malaikat dengan manusia.
3.      Nama-Nama mailakat yang harus diimani beserta tugasnya.
4.      Hikmah iman kepada malaikat Allah Swt.

Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab merupakan bentuk penyajian materi melalui pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban sebagai penjelas. Pertanyaan maupun jawaban tersebut harus mengacu pada materi pokok yang disampaikan. Pertanyaan maupun jawaban dapat berasala dari guru maupun siswa. Saat mengawali pembelajaran, guru dapat menyampaikan sebuah pertanyaan yang akan menggiring siswa kepada sebuah jawaban. Jawaban itulah yang akan dibahas dalam pembelajaran. Pembahasan materinya pun dapat kembali disajikan dalam bentuk pertanyaan.
Ayat-ayat Al-Quran yang mengandung tanya jawab berjumlah cukup banyak. Salah satunya terdapat dalam surat al-maidah ayat 109:

109. (ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan Para Rasul lalu Allah bertanya (kepada mereka): "Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?". Para Rasul menjawab: "tidak ada pengetahuan Kami (tentang itu); Sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang ghaib".

surat Al-Mukminun ayat 84-85, sebagai berikut:
รถ
84. Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"
85. mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka Apakah kamu tidak ingat?"

Kedua contoh di atas hanya sebagian dari ayat Al-Quran yang mangandung Tanya jawab. Setidaknya ada 143 ayat mengandung pertanyaan dan jawaban. Banyaknya Tanya jawab yang Allah Swt tuangkan dalam sebuah ayat, menjadikan Tanya jawab memiliki arti tersendiri. Allah Swt telah menggunakan metode ini untuk memberikan beberapa pengertian. Maka Tanya jawab pun dapat diadopsi menjadi sebuah metode dalam penyampaian pembelajaran.

Metode Tanya jawab memiliki kelebihan sebagai berikut:
1.      Membuat siswa menjadi aktif
Siswa akan terpicu untuk mempelajari sesuatu melalui bertanya maupun menjawab. Hal ini akan membuat siswa bukan sebagi pendengar saja. Metode tanya jawab akan membuat Mereka akan menjadi pembicara.
2.      Guru lebih mudah mengetahui kemampuan siswa.
Guru dapat memberikan umpan berupa pertanyaan, yang harus dijawab oleh setiap siswa. Dari hal ini guru dapat mengetahui seberapa besar kemampuan siswa terhadap kompetensi tersebut. Guru juga dapat memberikan penilaian dari setiap jawaban yang diberikan oleh siswa. Tingkat kefahaman siswa pun akan lebih mudah untuk diketahui.

Kelemahan metode tanya jawab, antara lain:
1.        Melebarnya materi pokok.
Sebuah pertanyaan terkadang akan membawa pada jawaban yang beragam. Baik jawaban dari guru maupun dari siswa, akan memiliki kemungkinan untuk memperlebar pokok bahasan. Kompetensi yang seharusnya tercapai terkadang menjadi tidak tercapai, dikarenakan pertanyaan dan jawaban menjadi melebar kemana-mana.
2.        Memerlukan waktu yang lebih lama

Metode tanya jawab memerluakan waktu yang lebih lama untuk mencapai sebuah kesimpulan. Pertanyaan dan jawaban yang tidak sesuai harus diusahakan oleh guru untuk dirubah menjadi pertanyaan yang akan mengantarkan pada materi yang sesungguhnya. Hal seperti inilah yang menyababkan metode tanya jawab memerlukan waktu yang lebih lama. 

26 Maret 2016

Sahabat dari Masa ke Masa

Kali ini kepikiran tentang kalian. Kalian yang pernah ada di sampingku. Menjalani sebuah fase kehidupan bersama. Tertawa, bercanda, berbagi kisah bersama. Kalian sahabat-sahabatku yang tak kan pernah hilang dari ingatan.

Sahabat karibku semasa Sekolah Dasar yang kini telah sama-sama memiliki keluarga. Serasa baru kemarin kita bareng-bareng duduk di kelas yang sama. Mendengarkan pelajaran dari guru. Salah satu guru yang tak kau sukai adalah guru kelas lima kita, yang menurutmu terlalu galak. Kau yang selalu menangis sambil menjerit-jerit saat ada salah satu teman yang usil melemparkan cicak padamu. Kau begitu takutnya dengan hewan kecil yang satu ini. Bahkan saat pertama kali ku tahu soal ini, aku pun mentertawakanmu.

Hingga kini saat usia kita sama-sama menginjak kepala tiga, ketakutanmu akan cicak belum juga hilang. Segala kesibukan dunia menjadikan kita jarang sekali berjumpa untuk sekedar bertukar kabar. Kau yang kini bertugas sebagai perawat di Kota Kebumen, mengikuti suamimu. Aku tetap berada disini, di desa tempat kita bermain bersama sewaktu kecil dulu.

Berikutnya, Aku pun teringat dengan sahabat ku lainnya. Saat menginjak usia remaja. Masa remaja, masa pencarian jati diri. Kita tumbuh bersama, dalam lingkungan yang sama, bahkan hobi kita pun sama yakni membaca buku. Bapakmu yang bekerja di perpustakaan Kota Jogja, membuatmu leluasa untuk meminjam buku setiap saat. Sebagai imbasnya, aku pun ikut membacanya pula. Selain itu, salah satu kakakmu pun memiliki kesukaan mengoleksi buku. Jadilah aku sebagai peminjam setia. Rumahmu yang tak jauh, membuat kita bisa setiap saat bertemu. Bahkan, saat aku punya masalah yang sedikit berat, aku pun memilih untuk menginap di rumahmu. Berbagi cerita denganmu.

Setelah menikah, ternyata kita pun sama-sama hanya berpindah RT. Hal ini membuat kita tetap sering bertemu. Hanya saja, setelah kita sama-sama memiliki keluarga, kesibukan tetap mengalahkan keinginan untuk sekedar main ke rumahmu. Jika dulu aku yang lebih sering meminjam buku darimu, Kali ini kebalikannya, kau lah yang sering ke rumahku untuk meminjam koledi buku ku.

Selanjutnya, aku pun teringat dua  sahabatku saat menjadi mahasiswa. Sahabat yang sering sekali kurepoti. Sahabat yang tak pernah perhitungan. Walaupun komputernya kupakai untuk menyusun skripsi. Satunya lagi sahabat yang tak pernah mengeluh saat aku bercerita panjang lebar. Kalian sahabatku yang sering memanggilku dengan sebutan "Mami", padahal aku termasuk yang memiliki usia paling muda.

Setelah kuliah usai, kalian pun kembali ke domisili masing-masing. Aku sempat kehilangan kontak dengan kalian berdua. Satu dapat kembali terhubung. Terakhir ku dengar baru saja menyelesaikan pendidikan magisternya. Tapi sahabatku yang satunya lagi, selepas wisuda hingga kini seperti hilang di telan bumi. Tak ada kontak yang bisa dihubungi. Beberapa teman sekelas pun saling bertanya tentangmu. Tak ada satu pun yang tahu. Entah berada dimana kau berada kini, aku tak tahu.

Sahabat terakhir yang ingin kuceritakan adalah sahabatku yang kutemukan dalam tiga tahun terakhir ini. Sama-sama bekerja sebagai guru PAI di Kabupaten Klaten, namun berbeda kecamatan. Kita bertemu pertama kali dalam sebuah acara diklat. Secara tak sengaja kita berada dalam satu kelompok. Saat bertemu pertama kalinya, dalam pandanganku kau seperti orang yang super cuek dengan segala hal. Lima hari bersamamu dalam acara itu, membuatku lebih mengenal sosokmu. Pertemanan kita pun berlanjut lewat sms, telfon, maupun sosial media.

Beberapa kali kita pun bertemu dalam berbagai acara. Saat Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) walaupun tidak satu kelas, beberapa kali saat ada event lomba tingkat kabupaten, dan beberapa kali saat mengurusi berbagai macam berkas untuk pencairan tunjangan profesi guru. Kita pun sering berbagi cerita lewat sosial media. Walaupun intensitas pertemuan secara nyata memang tidak bisa rutin.

Inilah beberapa kisah tentang sahabat-sahabatku dari masa ke masa. Mereka semua tetap ada di hatiku sampai kapan pun. Merekalah yang telah ikut serta mewarnai hari-hariku. Walaupun terpisah jarak dan waktu, tetap akan kuingat.

24 Maret 2016

Mari Merefresh Otak

Mengapa waktu seakan semakin cepat berlalu? Inilah sebuah pertanyaan yang seringkali muncul disemua kalangan. Apakah memang waktu tak lagi sama sekarang ini? Tentu saja satu jam masih tetap enam puluh menit, dan satu menit masih tetap enam puluh detik. Lalu mengapa bisa terasa lebih cepat? Sering pula keluhan seperti ini ditemui dimana pun "Rasanya baru kemarin Hari Kamis, kok sekarang sudah kamis lagi ya?". 

Bukan masalah waktu yang semakin terasa cepat. Karena detik-detik jam yang berputar tidak pernah berubah.  Disadari atau pun tidak, manusia saat ini memiliki tingkat kesibukan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Perkembangan berbagai macam teknologi membawa dampak positif dan negatif. Sekarang ini keberadaan siang dan malam bahkan nyaris tak ada bedanya. Keduanya seolah hanya berbeda dari sisi penerangan. Jika siang hari penerangan ada secara alami dari sinar matahari, sedangkan malam hari, penerangan menggunakan teknolohi listrik yang semakin lama semakin canggih. Siang dan malam roda kehidupan manusia seolah tak pernah berhenti. Pada wilayah pedesaan, kondisi semacam ini belumlah begitu nampak. Namun bagi wilayah perkotaan, terlebih lagi pada kota yang mendapat gelar metropolitan, jelas kondisi ini sudah menjadi sangat akrab. 

Kesibukan yang semakin tinggi, inilah salah satu penyebab dari terasa semakin cepatnya waktu berjalan. Bagi seorang yang memiliki jam terbang tinggi, bahkan seringkali tak lagi ingat akan hari dan tanggal. Mereka harus diingatkan dengan alat bantu yang bernama alarm untuk mengagendakan kegiatannya. Bagi yang lebih mampu, akan mencari seorang yang bertugas mengagendakan seluruh kegiatannya, dan harus mengingatkannya. Seolah manusia tak lagi memiliki waktu untuk bersantai. 

Kondisi kesibukan yang semakin padat, bukan tidak mungkin mengakibatkan meningkatnya angka "stress". Berbagai tekanan baik dari pekerjaan, tuntutan sekolah, kegiatan bermasyarakat, maupun tuntutan dari keluarga sendiri tentunya akan memicu munculnya stress. Stress dalam taraf ringan dapat diminimalisir dengan refresh otak (menyegarkan pikiran). Namun jika tingkatan stress sudah menjadi depresi yang lebih parah, tentu saja perlu penanganan dari ahlinya secara khusus. Beberapa tips berikut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menyagarkan pikiran. 

Pertama, Pergi ke tempat favorit. 
Setiap orang pasti memiliki sebuah tempat yang paling digemarinya. Jika pun tidak ada tempat secara spesifik, pastilah terdapat salah satu jenis tempat yang paling sering dikunjunginya. Ada sebagian orang yang memilih pantai sebagai tempat favoritnya. Pantai menghadirkan suasana alam yang mampu menyejukkan pandangan, sehingga pikiran pun akan terbawa menjadi lebih tenang. Ada pula yang lebih memilih gunung atau daerah-daerah perbukitan berhawa dingin sebagai tempat favoritnya. Ini semua bergantung pada selera masing-masing. Sebuah toko buku pun bisa jadi tempat yang paling digemari seseorang untuk melepaskan penat. walaupun tidak membeli bukunya. 

Kedua, Cari waktu untuk cuti. 
Jika Anda termasuk orang yang tidak pernah mendapatkan hari libur, baik dari pekerjaan maupun kegiatan sekolah. Maka ada baiknya untuk mencari waktu untuk cuti pendek. Mungkin akan terasa aneh bagi seorang yang masih sekolah untuk mengambil cuti. Sejatinya dalam hal ini, cuti lebih dimaksudkan sebagai mengambil sebuah waktu luang diantara kesibukan untuk benar-benar melepaskan segala pikiran tentang kesibukan hariannya. Berupaya mengganti segala pikiran dengan apa pun yang dapat menghadirkan sebuah kesegaran. Jika Anda seorang pekerja yang selalu disibukkan dengan pekerjaan di depan layar komputer, ada baiknya sekali waktu tinggalkan segala jenis barang yang berhubungan dengan komputer, misalnya laptop, note book, tablet, atau kalau perlu handphone. Tinggalkan mereka dalam beberapa waktu, kemudian berpindahlah dari tempat duduk, ruangan, atau jikalau memungkinkan kantor Anda. Kesempatan untuk cuti ini bisa diambil saat jam istirahat makan siang, gunakan waktu istirahat untuk benar-benar beristirahat. 

Lakukan kegiatan yang digemarinya
Kegiatan yang paling digemari dapat beraneka ragam. Sebagai contoh kegiatan memancing. Memancing adalah salah satu kegiatan yang banyak digemari kaum laki-laki untuk melepas penat. Kegiatan ini memang mampu memindahkan pikiran dari konsentrasi kepada kesibukan harian beralih pada konsentrasi untuk mendapatkan ikan. Ada kalanya orang melakukan kegiatan memancing bukan untuk mendapatkan ikan, melainkan untuk mendapatkan ketenangan. Mereka lebih menikmati proses memancingnya sendiri daripada hasilnya. Tujuan semacam inilah yang kemudian banyak memunculkan tempat-tempat pemancingan berbayar mahal, namun memanjakan penggemarnya dengan suasanya yang nyaman. 

Ukuran stressnya seseorang hanya dapat dirasakan sendiri oleh yang bersangkutan. sehingga dia pulalah yang harus menentukan kapan waktunya untuk menyegarkan pikiran. Orang lain mungkin masaih dapat bertahana dengan setumpuk pekerjaan, yang mengharuskan lembur hingga berhari-hari. Namun setiap orang memiliki ukurannya sendiri-sendiri. Ibarat sebuah obat yang terlambat diberikan, merefresh otak pun demikian. jika terlambat diberikan, maka penyakit yang mengikutinya pun akan bertambah parah. 


Remaja Era Sembilan Puluhan

Kali ini masih tentang anak era delapan puluhan. Apa istimewanya era tersebut? Bagi sebagian orang era ini tidak ada istimewanya sedikit pun. Namun bagi sebagian yang lain akan menghadirkan banyak keistimewaan. Bagi mereka yang belum pernah mengalami atau bahkan belum pernah mendengar ceritanya sama sekali era delapan puluhan, bukanlah suatu hal yang mengasyikkan untuk disimak. Era ini tak lebih hanya sebagai sebuah pelengkap tahun sebelum kehadirannya di dunia. Tak mengapa, toh tidak ada hukum yang mengharuskan atau pun mewajibkan seseorang untuk mengenang masa-masa yang tidak dialaminya sama sekali. 

Kenangan tentang tahun delapan puluhan, bagi mereka yang baru lahir pada tahun ini tentunya hanya akan mendapatkan cerita dari kedua orang tua, atau orang-orang di sekitarnya. Tak sedikit pula yang akhirnya mampu mengenang masa kecilnya dulu. Anak yang lahir pada tahun delapan puluhan, mengalami masa remajanya pada tahun sembilan puluhan. Pada tahun ini, keberadaan hiburan yang berupa televisi sudah mulai menjamur. Televisi yang tadinya hanya dimiliki oleh satu dua orang saja di sebuah desa, mulai ada hampir di setiap rumah. Gambar televisi yang tadinya hanya hitam putih, mulai memperlihatkan kemajuan. Berbagai warna ada di tampilan layar kotak bernama televisi tersebut. Berbagai stasiun televisi pun mulai mengembangkan sayapnya. Bersaing dengan satu-satunya stasiun milik pemerintah, stasiun televisi swasta pun tak mau kalah. Berbagai macam program acara mulai dihadirkan. Jika ada yang masih ingat dengan salah satu stasiun swasta bernama Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), berarti Anda benar-benar sudah ada di tahun sembilan puluhan. 

Masa remaja di tahun sembilan puluhan, dapat dikatakan penuh warna. Bukan hanya karena televisinya saja yang sudah berwarna. Salah satu warna kehidupan remaja di era ini adalah adanya komunikasi sesama remaja dengan menggunakan bahasa tulisan. Belum ada telepon seluler apalagi jaringan internet, pada masa itu. Bentuk komunikasi jarak jauh masih menggunakan surat. Surat dengan tulisan tangan, menggunakan kertas warna-warni yang berbau harum, dengan amplop yang tak kalah menariknya. Banyak remaja pada era ini yang kemudian jatuh hati dengan hobi filateli. Mengoleksi benda-benda pos, seperti perangko, kartu pos, blangko wesel, amplop seri, dan sebagainya. Saking hobinya dengan kegiatan ini ada yang sampai membawa koleksinya ke sekolah dan barter dengan teman-teman yang lainnya. Bahkan ada pula yang sampai menghabiskan uang ratusan ribu demi mendapatkan koleksi prangko langka. 

Dilihat dari segi transportasi. Saat anak-anak usia Sekolah Mengengah Pertama (SMP) sekarang ini pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor, walaupun harus membayar dua ribu rupiah setiap harinya karena harus parkir di luar sekolah. Saat itu tak ada satu pun anak khususnya yang masih berada di jenjang SMP pergi ke sekolah dengan naik sepeda motor. Sebagian besar naik sepeda, sebagian lagi memilih naik bus atau pun angkot, dan sebagian yang lainnya lagi  memilih jalan kaki. Selain karena memang tidak diperkenankan oleh pihak sekolah, sepeda motor adalah barang mewah bagi remaja tahun sembilan puluhan. 

Ada satu aturan yang masih teringat hingga kini. Pada tahun sembilan puluhan,  masih sangat jarang siswi yang mengenakan jilbab pada seragam sekolahnya. Merupakan sebuah perjuangan tersendiri saat ada seorang siswi yang bersekolah di lembaga milik pemerintah, memutuskan untuk mengenakan jilbab pada seragamnya. Ketatnya aturan mengenai pemakaian seragam, membuat beberapa siswi yang tadinya sudah berniat mengenakan jilbab menjadi urung. Terlebih saat ada sesi pemotretan untuk pas foto yang nantinya akan ditempel pada ijasah kelulusan, dalam foto tersebut mau tidak mau harus terlihat telinganya. Entah aturan ini berlaku secara nasional ataukan tidak, yang jelas tahun sembilan puluhan memang masih sangat jarang siswi beragama islam yang mengenakan jilbab pada seragam sekolahnya. 

Mengingat segala kejadian saat remaja di tahun sembilan puluhan, terkadang mampu menghadirkan sebuah senyuman di sudut bibir. Betapa bahagianya masa remaja yang belum terkontaminasi oleh banyaknya jaringan di sosial media. Masa remaja yang masih sangat menghargai betapa pentingnya berbicara secara langsung. Berhadapan muka atau setidaknya mengirimkan sebuah pesan melalui tulisan tangannya sendiri jika jaraknya memang jauh. Kenangan memang hanya sebuah masa lalu yang tak terulang. Setidakanya ada banyak hal yang dapat dijadikan sebagai sebuah pemaknaaan ataupun perbandingan dengan masa kini. 

22 Maret 2016

Anak Era Delapan Puluhan

Setiap manusia pasti memiliki pengalaman hidup. Baik suka, duka, sedih, maupun bahagia. Masing-masing individu tak akan lepas dari apa yang disebut sebagai pengalaman hidup. Seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru terbaik. Mengkaji pengalaman masa lalu untuk memperbaikinya di masa mendatang.

21 Maret 2016

Tukang Foto Copi

Setiap pekerjaan memiliki arti tersendiri bagi para pekerjanya. Entah disukai atau tidak disukai, pekerjaan yang digeluti pasti memiliki kisahnya sendiri. Mulai dari jenis pekerjaan yang sering dianggap paling susah hingga pekerjaan yang dianggap paling enak.

18 Maret 2016

Buku Penggugah Pendidikan

Menceritakan buku favorit ibarat menceritakan makanan kesukaan. Ada banyak makanan yang kusukai. Begitupun dengan buku. Aku termasuk orang yang lebih suka jajan buku dari pada yang lainnya. Untuk menghilangkan rasa penat, aku lebih suka pergi ke toko buku. Bagiku buku adalah teman setia yang tak kan pernah protes.

17 Maret 2016

Kurtilas Oh Kurtilas

Pergantian kurikulum sekolah pada dasarnya selalu menyisakan untung dan rugi. Bagaikan dua sisi mata uang, keduanya tak dapat dipisahkan. Perkembangan jaman selalu menjadi "kambing hitam" pertama perlunya pergantian kurikulum sekolah.

16 Maret 2016

Bahasa Jawa Itu Indah

Kali ini mentok, tidak ada ide. Dua jam kubiarkan, lebih tepatnya ditinggal. Masih belum ada lanjutannya juga. Kali ini setelah pindah posisi, kuharap dapat meneruskan satu kalimat pembuka di awal tadi. Pindah posisi memang membuahkan hasil. Dua tiga kalimat mulai mengikuti sang kalimat tunggal.

15 Maret 2016

Komedi, Tak Pakai Stand Up

Halo, Selamat malam semuanya.  Perkenalkan namaku Zahro. Zahro itu berasal dari Bahasa Arab yang artinya bunga alias kembang. Makanya sepupu aku tuh sering manggil "Hei, Kembang sini kamu!". Lebih parahnya lagi ada yang manggil aku dengan sebutan "Kembang bangkai, sini kamu!" Maklum nama panjangku Zahro Raflesiana. Ah, ada-ada saja.

Aku selalu berfikir kok ada ya orang tua yang ngasih nama ke anaknya kembang bangkai. Ketika aku tanya ke bapak, eh.. ternyata waktu aku lahir bapak lagi nonton televisi. Acaranya sinetron, nah di situ ada artis yang namanya Raflesiana. Orangnya cantik. Maka diambillah menjadi namaku. Dan sampai sekarang Bapakku tidak pernah tahu apa artinya raflesiana. Dia mah tahunya artis cantik. Nama depanku katanya diambil dari nama bangsal rumah sakit tempat aku dilahirkan. Jadilah namaku gabungan antara bangsal rumah sakit dan artis cantik yang ternyata artinya adalah kembang bangkai. Ah, sudahlah toh yang penting aku selalu wangi.

Ngomong-ngomong, biarpun namaku terlihat keren. Bapakku itu juga punya nama yang unik. Namanya keren juga lho, pakai Bahasa Inggris. Namanya "Lion on the table". Padahal Bapakku itu orang jawa tulen. Biar kelihatan gaya katanya. Sebenarnya itu tak lebih hanya untuk menutupi nama aslinya yaiti Singa Di meja, atau kalau lidah jawa dibacanya Singo Dimejo.

Ngomongin Bapakku, Aku jadi ingat, suatu kali beliau pernah cerita tentang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Walaupun cuma tani. Bapakku itu tahu lho alasan berdirinya PBB. Katanya, "Ya iyalah PBB itu berdiri, coba kalau duduk kursinya seberapa coba?" Ah Bapak, Kau memang cerdas.

Sekian dari saya, mudah-mudahan menghilangkan kegalauan bagi yang punya nama kurang pas dengan raut muka. Saya kembang, selamat malam.

14 Maret 2016

Menulis, Memasak Kata

Apa yang ada di benak saat mendengar kata membaca dan menulis? Kata, kalimat, tulisan, ataukah buku. Ada banyak hal yang dapat berkaitan dengan membaca dan menulis. Namun setidaknya keempat hal itulah yang sering dikaitkan.

Tidak dapat dipungkiri membaca menulis memang berkaitan erat dengan buku. Pelajaran menulis mulai dari tingkat dasar hingga tingkat mahir sudah barang tentu diperoleh di sekolah. Mulai dari menulis alfabet pada tingkat sekolah dasar hingga menulis karangan bebas pada tingkat sekolah lanjutan. Mulai dari menulis di buku bergaris,  hingga menulis dengan menggunakan komputer. Begitu pun dengan membaca. Mulai dari membaca buku bergambar dengan kata penjelas di bawahnya, sampai membaca buku setebal sepuluh senti. 

Sampai kapan pun membaca dan menulis memang berkaitan. Untuk dapat menuliskan sesuatu, sangat perlu membaca terlebih dahulu. Semakin banyak tulisan atau buku yang dibaca tentu akan lebih banyak hal yang diketahui, untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan. 

Bermimpi menjadi penulis besar bukan tanpa perjuangan. Salah satunya adalah perlu memperbanyak pengetahuan dari membaca. Jika ingin menulis sebuah artikel, perbanyak membaca artikel yang ditulis orang lain. Jika ingin menulis novel, perbanyak membaca novel orang lain. Melalui kegiatan itu, dapat dijadikan bahan perbandingan, sekaligus juga sebagai pedoman. Setiap penulis memiliki gaya yang berbeda-beda, dengan banyak membaca akan lebih mudah menemukan gaya yang cocok untuk digunakan. 

Membuat tulisan hanya perlu rumus 3T yakni "Titeni, Tirukan, dan Tambahi". Titeni artinya memperhatikan, meneliti setiap tulisan yang dibaca sampai benar-benar didapat titik pokok atau informasi pokok yang diperlukan sebagai bahan utama tulisan.

Tirukan, artinya meniru gaya tulisan yang dibaca. Tirukan bukan berarti meniru kalimat per kalimat, namun lebih kepada meniru gaya tulisan dari penulis yang diinginkan. Menirukan termasuk juga memindahkan informasi yang ada di tulisan orang lain dengan bahasa sendiri. 
Terakhir tambahi, artinya menambahkan. Gaya tulisan dari orang lain masih perlu ditambah agar menjadi gaya tulisan sendiri. Begitupun dengan informasi dari tulisan yang telah dirangkai sendiri perlu ditambahi dengan informasi lain. 

Kegiatan menulis sama halnya dengan memasak, cari bahan baku yang bagus dengan banyak membaca. Racik bahan tersebut dengan merangkaikan berbagai macam hal yang telah didapat, olah dengan bahasa dan gaya sendiri, lalu sajikan dengan tampilan yang lebih menarik. Terakhir tambahkan bahan lain yang akan menjadikannya berbeda, sehingga memiliki daya tarik dan utamanya daya jual yang lebih bagus.

11 Maret 2016

EYD, Pentingkah?

Pernah mendengar kata atau kalimat berikut? "Gue mah emang gini orangnya, sante aja keles." atau kalimat semacam ini "Ah, ini mah gampang, nggak perlu rempong-rempong amat.". Kedua kalimat tersebut hanyalah sebagian kecil contoh dari keberadaan kalimat-kalimat yang beredar, terutama di kalangan anak muda. Adakah yang salah dengan kalimat tersebut? 

10 Maret 2016

Tanpa Predikat, Tiada Arti

Menulis sepuluh kalimat setiap hari, itulah yang harus dilakukan. Apa sulitnya sepuluh kalimat? Bukankah dalam satu hari, seseorang bisa berucap lebih dari sepuluh kalimat. Ini memang terkesan sepele, namun bagi sebagian orang menulis sepuluh kalimat setiap hari bukanlah hal yang mudah.

9 Maret 2016

Seminggu Setelah Gerhana

Gerhana matahari total tahun 2016 kali ini mengingatkan keberadaanku di dunia. Kata ibuku aku lahir seminggu setelah gerhana matahari total yang terjadi di Indonesia sebelum ini.

8 Maret 2016

Polemik USB PAI

Sampai saat ini, yang masih dianggap sebagai puncak dari berjalannya sebuah jenjang pendidikan adalah ujian akhir. Tahun ini ujian akhir untuk tingkat sekolah dasar disebut sebagai Ujian Sekolah Berstandar (USB). 

7 Maret 2016

I Hate Monday

Senin sudah datang menghampiri. Banyak yang bilang hari senin adalah hari yang menyebalkan. Sehingga tak jarang kita mendengar istilah kerennya "I hate monday". Kenapa harus benci hari senin? 

4 Maret 2016

Kalah

Ingin ku usap air mata ini agar tak ada lagi duka
Agar tak ada lagi namamu di sana
Biar hilang bersama derasnya hujan yang menemani jalanku
Pulang

3 Maret 2016

Bokong Truk

Sebuah inspirasi dapat datang tanpa terduga dimana dan kapan saja. Saat di jalan sambil naik motor pun bisa jadi muncul sebuah inspirasi. Ada banyak hal yang dapat diamati di sepanjang jalan, apalagi jika sepanjang 50 km dalam satu kali jalan. Mulai dari menghitung banyaknya motor, sampai menghitung berapa kilo asap motornya. 

2 Maret 2016

Dari Polusi Hingga Foto Copi

Ini masih kisah tentang plastik berbayar. Beberapa hari ini sering banget baca status teman di sosmed tentang plastik berbayar. Mulai dari yang mengeluh harus tambah dua ratus perak, sampai analisis yang ilmiah dan "njlimet".

Salah satu alasan yang digembor-gemborkan adalah demi keamanan bersama kata pak RT. Demi menyelamatkan lingkungan dari polusi penggunaan plastik yang berlebihan. Plastik bukanlah bahan yang mudah diurai. Ini sekedar mengutip apa yang ada di salah satu status teman. Alasan ini pun terasa janggal karena saat membeli belanjaan, coba dihitung ada berapa barang yang dikemas pakai plastik, dan plastiknya pun lebih tebal dari kantong berbayar itu. Kan sama-sama plastikanya itu, nggak bisa diurai juga.

Beralih ke status lain, tapi masih tentang kantong kresek berbayar pula. Cerita ini datang dari status orang yang punya kios foto copi. Sejak diberlakukannya kantong berbayar, -yang semestinya diberlakukan di toko retail- sudah seminggu ini jadi ngirit plastik. Pasalnya banyak yang mengira di kios foto copi juga berlaku plastik berbayar, sehingga banyak yang pada bawa kantong plastik sendiri. "Horee.... setidaknya bisa ngirit seratus ribu satu bulan, dari biaya kantong plastik".

Setiap keputusan pasti berdampak baik dan buruk, tak perlu risau. Tinggal bagaimana menyikapi. Mau setuju atau tidak setuju adalah hak setiap individu. Masih mau pakai kantong plastik saat belanja di toko retail, siapkan dana tambahan dua ratus perak. Kalau tak mau, nggak usah pakai plastik. Masukin kantong baju atau celana saja.

1 Maret 2016

Mengabadikan Kisah

Ini cerita tentang masa lalu, masa kini dan masa depan
Masa lalu, berjuta kenangan
Susah, bahagia, haru, canda tawa
Tersusun menjadi sebuah kisah
Kisah abadi dalam rangkaian kata
Tahukah kapan masa lalu itu?
Sedetik sebelum ini adalah masa lalu

Masa kini, tak akan ada kenangan
Hanyalah kenyataan yang tak patut dicela
Pun harus dilaksana
Karna detik inilah masa kini

Masa depan, secercah harapan
Membawa angan melewati rintangan
Bersama segenggam asa di hati
Akan sebuah makna
Bahwa hidup bukan untuk dihayalkan
Karna masa depan adalah sedetik kemudian

Segala masa kan menjadi abadi
Jika sempat terekam oleh pena
Terangkai dalam susunan kata
Walau sehari hanya satu kali
Ungkapkan yang terjadi, dan yang terbayang

(Tulisan ini mewakili hati tuk mengungkapkan mengapa saya mengikuti One Day One Post)