24 Maret 2016

Mari Merefresh Otak

Mengapa waktu seakan semakin cepat berlalu? Inilah sebuah pertanyaan yang seringkali muncul disemua kalangan. Apakah memang waktu tak lagi sama sekarang ini? Tentu saja satu jam masih tetap enam puluh menit, dan satu menit masih tetap enam puluh detik. Lalu mengapa bisa terasa lebih cepat? Sering pula keluhan seperti ini ditemui dimana pun "Rasanya baru kemarin Hari Kamis, kok sekarang sudah kamis lagi ya?". 

Bukan masalah waktu yang semakin terasa cepat. Karena detik-detik jam yang berputar tidak pernah berubah.  Disadari atau pun tidak, manusia saat ini memiliki tingkat kesibukan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Perkembangan berbagai macam teknologi membawa dampak positif dan negatif. Sekarang ini keberadaan siang dan malam bahkan nyaris tak ada bedanya. Keduanya seolah hanya berbeda dari sisi penerangan. Jika siang hari penerangan ada secara alami dari sinar matahari, sedangkan malam hari, penerangan menggunakan teknolohi listrik yang semakin lama semakin canggih. Siang dan malam roda kehidupan manusia seolah tak pernah berhenti. Pada wilayah pedesaan, kondisi semacam ini belumlah begitu nampak. Namun bagi wilayah perkotaan, terlebih lagi pada kota yang mendapat gelar metropolitan, jelas kondisi ini sudah menjadi sangat akrab. 

Kesibukan yang semakin tinggi, inilah salah satu penyebab dari terasa semakin cepatnya waktu berjalan. Bagi seorang yang memiliki jam terbang tinggi, bahkan seringkali tak lagi ingat akan hari dan tanggal. Mereka harus diingatkan dengan alat bantu yang bernama alarm untuk mengagendakan kegiatannya. Bagi yang lebih mampu, akan mencari seorang yang bertugas mengagendakan seluruh kegiatannya, dan harus mengingatkannya. Seolah manusia tak lagi memiliki waktu untuk bersantai. 

Kondisi kesibukan yang semakin padat, bukan tidak mungkin mengakibatkan meningkatnya angka "stress". Berbagai tekanan baik dari pekerjaan, tuntutan sekolah, kegiatan bermasyarakat, maupun tuntutan dari keluarga sendiri tentunya akan memicu munculnya stress. Stress dalam taraf ringan dapat diminimalisir dengan refresh otak (menyegarkan pikiran). Namun jika tingkatan stress sudah menjadi depresi yang lebih parah, tentu saja perlu penanganan dari ahlinya secara khusus. Beberapa tips berikut dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menyagarkan pikiran. 

Pertama, Pergi ke tempat favorit. 
Setiap orang pasti memiliki sebuah tempat yang paling digemarinya. Jika pun tidak ada tempat secara spesifik, pastilah terdapat salah satu jenis tempat yang paling sering dikunjunginya. Ada sebagian orang yang memilih pantai sebagai tempat favoritnya. Pantai menghadirkan suasana alam yang mampu menyejukkan pandangan, sehingga pikiran pun akan terbawa menjadi lebih tenang. Ada pula yang lebih memilih gunung atau daerah-daerah perbukitan berhawa dingin sebagai tempat favoritnya. Ini semua bergantung pada selera masing-masing. Sebuah toko buku pun bisa jadi tempat yang paling digemari seseorang untuk melepaskan penat. walaupun tidak membeli bukunya. 

Kedua, Cari waktu untuk cuti. 
Jika Anda termasuk orang yang tidak pernah mendapatkan hari libur, baik dari pekerjaan maupun kegiatan sekolah. Maka ada baiknya untuk mencari waktu untuk cuti pendek. Mungkin akan terasa aneh bagi seorang yang masih sekolah untuk mengambil cuti. Sejatinya dalam hal ini, cuti lebih dimaksudkan sebagai mengambil sebuah waktu luang diantara kesibukan untuk benar-benar melepaskan segala pikiran tentang kesibukan hariannya. Berupaya mengganti segala pikiran dengan apa pun yang dapat menghadirkan sebuah kesegaran. Jika Anda seorang pekerja yang selalu disibukkan dengan pekerjaan di depan layar komputer, ada baiknya sekali waktu tinggalkan segala jenis barang yang berhubungan dengan komputer, misalnya laptop, note book, tablet, atau kalau perlu handphone. Tinggalkan mereka dalam beberapa waktu, kemudian berpindahlah dari tempat duduk, ruangan, atau jikalau memungkinkan kantor Anda. Kesempatan untuk cuti ini bisa diambil saat jam istirahat makan siang, gunakan waktu istirahat untuk benar-benar beristirahat. 

Lakukan kegiatan yang digemarinya
Kegiatan yang paling digemari dapat beraneka ragam. Sebagai contoh kegiatan memancing. Memancing adalah salah satu kegiatan yang banyak digemari kaum laki-laki untuk melepas penat. Kegiatan ini memang mampu memindahkan pikiran dari konsentrasi kepada kesibukan harian beralih pada konsentrasi untuk mendapatkan ikan. Ada kalanya orang melakukan kegiatan memancing bukan untuk mendapatkan ikan, melainkan untuk mendapatkan ketenangan. Mereka lebih menikmati proses memancingnya sendiri daripada hasilnya. Tujuan semacam inilah yang kemudian banyak memunculkan tempat-tempat pemancingan berbayar mahal, namun memanjakan penggemarnya dengan suasanya yang nyaman. 

Ukuran stressnya seseorang hanya dapat dirasakan sendiri oleh yang bersangkutan. sehingga dia pulalah yang harus menentukan kapan waktunya untuk menyegarkan pikiran. Orang lain mungkin masaih dapat bertahana dengan setumpuk pekerjaan, yang mengharuskan lembur hingga berhari-hari. Namun setiap orang memiliki ukurannya sendiri-sendiri. Ibarat sebuah obat yang terlambat diberikan, merefresh otak pun demikian. jika terlambat diberikan, maka penyakit yang mengikutinya pun akan bertambah parah. 


12 komentar:

  1. Hihi..iya betul.
    Yuk jalan-jalan yuk mbak... :-D

    BalasHapus
  2. hahahha..wah aku juga butuh refreshing nih...

    BalasHapus
  3. hahahha..wah aku juga butuh refreshing nih...

    BalasHapus
  4. Jangan sampai kurang piknik ya,,, :D

    BalasHapus
  5. Yukkkk kita jalan2...ke pantai...😃😃😃

    BalasHapus
  6. Wah, aku juga butuh piknik keknya... :D

    BalasHapus
  7. Wah... mba jun, bikin aku makin pengen cuti. Untung bsok libur haha

    BalasHapus
  8. Kalau saya stres, biasanya mojok di warkop, nyalakan sebatang rokok, sambil menikmati secangkir kopi.
    Jelekkk ya?? Jangan ditiru!!
    #cararefreshingsaya

    BalasHapus
  9. betul mbak waktu cepat sekali berlalu. tetapi tak lupa kalau hari jumat. hari yang di tunggu-tunggu. karena besoknya libur kerja

    BalasHapus
  10. Haduh, senengnya yang pada bisa liburan.

    BalasHapus
  11. Haduh, senengnya yang pada bisa liburan.

    BalasHapus