Dua mei selalu diperingati sebagai hari pendidikan nasional. Ada yang istimewa pada harsiknas tahun 2017 kali ini. Tahun ini hardiknas sekaligus menjadi hari yang dinantikan oleh siswa-siswi SMA/SMK kelas XII. Setelah melalui perjuangan yang panjang dalam Ujian Nasional hari ini adalah hari pengumuman kelulusan. Lulus atau tidaknya mereka telah ditetapkan. Tinggal bagaimana mereka menyikapinya. Senang itu pasti menjadi ungkapan yang akan terlontar bagi mereka yang dinyatakan LULUS. Namun sebaliknya kecewa bahkan marah bisa jadi adalah luapan emosi dari mereka yang dinyatakan Tidak Lulus.
Seperti telah menjadi tradisi, pengumuman kelulusan selalu dibarengi dengan acara-acara pengekspresian kegembiraan. Konvoi, coret-coret baju seragam, hingga party yang berlebihan. Berbagai cara telah dilakukan oleh pihak sekolah untuk menekan kegiatan-kegiatan tersebut. Mulai dari pengumuman lewat surat, pengumuman lewat orang tua wali siswa, hingga adanya kegiatan renungan di sekolah. Itu semua dilakukan semata untuk menekan dampak buruk yang akan diakibatkan oleh adanya aksi coret baju maupun konvoi.
Pengumuman kelulusan siswa SMA/SMK tahun ini pun ternyata tak luput dari aksi coret baju seragam dan konvoi. Himbauan dan larangan dari sekolah seolah tak lagi digubris oleh mereka yang sedang mengekspresikan kegembiraannya. Ekspresi kegembiraan kelulusan siswa SMA/SMK kali ini seolah sengaja dibarengkan dengan peringatan hari pendidikan nasional. Ini adalah kado besar bagi bangsa ini.
Namun ternyata, kegembiraan kelulusan ini tiba-tiba saja menjadi berita duka yang mencoreng nama pendidikan. Klaten, dua mei 2017 sore sekitar pukul 15.30 konvoi kelulusan telah dilakukan ol3h siswa dari berbagai SMA/SMK. Pertemuan dua rombongan dari sekolah yang berbeda tentu saja tak dapat dihindarkan. Selanjutnya yang terjadi adalah tawuran, dan salibg serang. Bahkan ada siswa yang membawa senjata tajam. Tercatat sedikitnya 5 siswa terluka dalan insiden ini. Entah apa yang menjadi pemicu utamanya.
Luapan kegembiraan kelulusan, sejenak kemudian telah berubah menjadi luapan kemarahan dan tindakan anarkhis. Entah apa yang ada dalam pikiran anak-anak muda ini. Kegembiraan yang semestinya mereka rayakan, berubah menjadi kedukaan dalan sekejab. Luka yang cukup parah karena sabetan senjata tajam, lemparan botol, maupun batu mengharuskan menikmati kelulusan di ruang rumah sakit. Beberapa dari mereka yang terlibat tawuran pun diamankan oleh pihak kepolisian.
Sungguh tragedi ini memilukan hati kami para pelaku pendidikan yang pada hari ini menperingati hari pendidikan nasional. Ini adalah kado bagi kami para guru untuk terus menilik diri. Juga kado bagi kalian para siswa agar selalu mengingat.
#Hari pendidikan nasional
#02 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar