Talenta setiap manusia itu berbeda beda. Dua anak yang lahir dari rahim sama pun punya perbedaan. Seorang ibu yang memiliki dua anak pernah bercerita. Anak pertamanya memilikkemampuan yang kurang dalam berhitung, sehingga nilai matematika nya selalu jeblok. Namun anak ini memiliki talenta luar biasa dalam menulis cerita. Apapun yang dilihat dan dialami jadi sebuah cerita. Walaupun masih sederhana anak kelas empat sekolah dasar ini telah mampu menggali talentanya sejak dini.
Lain halnya dengan anak kedua dari Ibu tadi. Anak keduanya tidak suka membuat cerita. Pelajaran Bahasa Indonesia adalah hal yang tidak disukainya. Namun dalam urusan berhitung anak ini lebih jago. Sehingga mata pelajaran matematika menjadi favoritnya. Setiap kali ada tugas berhitung, diselesaikan sesegera mungkin tanpa harus disuruh. Berhitung bagi anak ini seperti sebuah permainan menarik. Maka tak heran jika nilai matematikanya selalu lebih baik dari kakaknya.
Kedua anak dalam cerita di atas lahir dari Ibu yang sama. Namun Tuhan tidak serta merta menjadikan talentanya sama. Maka tidak heran jika talenta manusia satu dengan lainnya tidaklah sama. Talenta merupakan anugerah dari Tuhan yang tidak terkira. Tidak ada yang bisa request kepada Tuhan untuk menginginkan sebuah talenta.
Talenta ada dari setiap anak yang dilahirkan. Talenta yang seringpula dikenal sebagai bakat ini tidak akan maksimal jika hanya dibiarkan. Ibarat tumbuhan, jika dirawat lebih baik, tentu hasilnya pun akan lebih maksimal. Bakat yang sudah dianugerahkan telah menjadi tugas dari setiap manusianya sendiri untuk mengasah, dan terus membinanya sehingga benar-benar menjadi bakat atau talenta yang luarbiasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar