30 Maret 2018

Kisah Si Doraemon

        Kali ini aku mau berkisah yang rada-rada geli dan menjengkelkan. Ini kisahnya seputar si "Doraemon". Apa yang terpiirkan saat mendengar kata Doraemon? Si tokoh kartun nan lucu plus menggemaskan. Dia yang selalu memiliki segala macam solusi dari masalah yang dihadapi oleh Nobita. segala solusinya itu muncul dari balik saku bajunya yang dikenal sebagai "Kantong ajaib". Doraemon yang selalu sabar saat direcokin oleh Nobita, teman sekamarnya. Nobita yang anak kecil yang sejak dulu masih kanak-kanak sampai sekarang. padahal dulu Aku masih 6 tahun saat nonton pertama kali si Doraemon ini, dan sampai sekarang Si Nobita dan kawam-kawan belum beranjak dewasa juga. Padahal itu 30 tahun yang lalu. 
        Saat Nobita ingin terbang, tinggal bilangke Doraemon, "Doraemon, pinjam baling-baling bambunya dong!" atau saat Nobita ingin sekali melihat sekaligus memelihara ikan di kamarnya, namun tidak diperbolehkan oleh ibunya. Nah, Si Nobita tinggal bilang ke Doraemon begini, "Doraemon,...aku mau pelihara ikan di kamar. Bisa bantuin nggak?"  lalu Doraemon akan segera mengeluarkan alat canggihnya dari balik kantong ajaib "Kolam ajaib". Begitulah kira-kira, dunia Nobita yang suka sama Shizuka, dan sangat ketakutan kalau ada Giant Si gendut yang pemarah.      
        Nah, sekarang yang mau Aku ceritakan, mirip-mirip namanya sama Doraemon kartun itu. Tapi, jangan dikira ini sekedar nonton televisi di acara anak-anak minggu pagi ya. Ceritanya, lima hari yang lalu, ada pertemuan operator pengelola Bantuan Operasional Sekolah aliasn Si BOS. disana itu kumpulannya orang-orang yang selalu ngitung-ngitung angka kerjaannya. Mending kalau ngitung angka di lembaran-lembaran merah atau ijo. Ini sih ngitung angka di exel. Angkanya juga tidak banyak kok berkisar sepuluh sampai lima puluhan juta saja. 
        Singkat cerita, karena memang tidak penting menceritakan isi pertemuannya secara mendetail. Dikasihlah kita-kita para operator itu pekerjaan rumah untuk menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah Perubahan (RKASP).   si RKASP itu kudu dibuat dalam format exel dan diinput ke aplikasi yang telah disiapkan oleh bagian keuangan daerah. Nah, aplikasi inilah yang disebut-sebut sebagai si Doraemon. Nah, loh... apalagi ini. "Apakah aplikasinya punya kantong ajaib juga ya?" Pikirku. 
        Saatnya berburu aplikasi Doraemon. Batas waktu yang diberikan adalah lima hari setelah pertemuan, dan akan ada pertemuan lanjutan di tingkat Kecamatan masing-masing. Untuk menginput bersama-sama ke aplikasi Doraemon. Sampai batas waktu yang ditentukan, kita para operator ini masih labil, alias tidak tahu apa-apa mengenai Doraemon. Yang kita ketahui hanyalah aplikasi 'Simkeu" untuk input RKASP. Kalau aplikasi yang ini, kita sudah familier. Walaupun agak ribet pengerjaannya. Kemarin adalah hari yang ditentukan. Kita pun bertanya-tanya tentang di Doraemon. sampai ada kejelasan berikutnya. 
        akhir dari cerita ini sangat sederhana ternyata. Aplikasi Doraemon akan digunakan nanti oleh tim pencari fakta, eh... tim keuangan atau apalah namanya untuk pemisahan komponen belanja. Setelah kita para operator mengerjakan input RKASP dalam aplikasi yang sudah sangat familier yaitu simkeu. Padahal selama lima hari ini kita hanya mengerjakan format exel saja. input yang di simkeu masih belum tersentuh. Sedangkan tenggat waktu semakin sempit. Inilah akibat dari kesalahan informasi dan ketidak pahaman. Yang penting happy saja.

1 komentar:

  1. Semangat belajar ilmu baru ya mbak Yuni. Kalau kesulitan dan butuh apa-apa, bisa tanya Doraemon dengan kantong ajaibnya#ups hehe

    BalasHapus