Sebuah tepukan riuh mengawali acara pengajian anak-anak di minggu sore. Bertempat di serambi masjid, seorang ustadz mengajak anak-anak memahami sebuah materi sambil bermain tepuk.
Kitabmu ### Al-Quran
Turunnya ### di mekah
Penerimanya ### Muhammad
Jumlah juznya ### tiga puluh
Jumlah surat ### seratus empat belas
Jumlah ayat ### enam ribu enam ratus enam puluh enam.
Itulah salah satu tepuk yang sering diajarkan di pengajian-pengajian anak -anak. Tepuk tersebut mengajarkan tentang materi percaya kepada kitab Allah. Salah satu kitab Allah adalah Al-Quran. Anak-anak memang akan lebih mudah menerima sebuah materi saat disajikan dalam bentuk permainan atau nyanyian. Terlebih bagi anak yang masih berusia 3 hingga 10 tahun.
Sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa anak akan menerima mentah-mentah apa pun yang diajarkan gurunya. Pada usia ini anak belum mampu atau belum mau berpusing-pusing mencari alasan atas materi yang diterimanya. Pemikiran mereka baru sampai taraf, apapun yang didapat dari sang guru sudah pasti benar. Beda halnya dengan pemikiran anak di atasnya. Mereka akan lebih kritis dan mulai menganalisis apa yang didapatnya.
Kembali kepada pembahasan mengenai anak usia di bawah sepuluh tahun. Dengan kenyataan bahwa mereka akan menelan segala informasi secara mentah, maka menjadi tugas guru untuk memberikan sesuatu yang benar. Jika ada materi yang disampaikan itu salah, maka selamanya anak akan memiliki pemahaman yang salah pula, sampai dia sendiri menemukan kebenarannya.
Kenyataan ini terdapat di berbagai bidang pendidikan. Sebagaimana halnya dengan materi pengenalan Al-Quran melalui tepuk yang ada di bagian awal tulisan ini. Mari dicermati lebih jauh lagi. Adakah yang salah dengan tepuk tersebut? Ya, memang ada yang salah. Dan kesalahan ini bersifat fatal. Pada bagian manakah kesalahan tersebut?
"Jumlah ayat-###- enam ribu enam ratus enam puluh enam."
Pada bagian itulah kesalahannya terletak. Selama ini, bahkan penulis sendiri mendapatkan materi yang demikian selama bertahun-tahun. Sehingga yakin bahwa jumlah ayat Al-Quran adalah 6.666. Bilangan tersebut sekilas terasa unik, sehingga akan mudah untuk dihafalkan. Namun keunikan saja bukanlah sebuah jaminan kebenaran. Bilangan tersebut saat dicek tidak ditemukan. Jika itu salah. Berapakah jumlah seharusnya? Mari dicek bersama, caranya cukup sediakan sebuah Al-Quran dan kalkulator. Tambahkan jumlah ayat dari setiap surah. Mulai dari surah pertama Al-Fatihah tujuh ayat hingga An-nas enam ayat. Hasil akhirnya adalah 6.236.
Jumlah tersebut, selisihnya sangat jauh dengan 6.666. Yakni 6.666 - 6.236 = 430 ayat. Wow...., kesalahan yang sangat fantastis. Andaikata setiap surah dimulai dengan basmallah dan dihitung menjadi ayat, jumlahnya pun tetap bukan 6.666. Tujuh ayat dalam Al-Fatihah sudah dimulai dengan lafal basmallah. Surah at-Taubah tidak dimulai dengan lafal tersebut. Sehingga jika dijumlah 6.236+112=6.348. Jumlah ini pun masih berselisih yang lumayan besar dengan 6.666 yakni 318 ayat.
Penghitungan jumlah ayat ini berdasarkan Al-Quran mushaf usmani yang beredar dan digunakan sampai saat ini. Inilah pentingnya sebuah pengecekan terhadap suatu ilmu. Jika seorang anak selalu diajarkan dengan materi yang keliru, bukan tidak mungkin dia pun akan mengajarkannya kepada oranglain demikian suatu saat nanti. Kesalahan yang sudah turun temurun ini harus segera diluruskan, sehingga akan didapatkan ilmu yang benar. Mulai sekarang rubahlah tepukan di atas dengan hal yang benar.
"Jumlah ayat ### enam ribu dua ratus tiga puluh enam"
Bagus sekali mba... informàtif. Aku juga pernah dapat materi ini dari pak ustadz. Tapi gk kepikiran dibiat tulisan. Wah mba sudah menuangkannya dgn sangat apik... salut!
BalasHapusmb juni, kangen tulisan mb
BalasHapusmb juni, kangen tulisan mb
BalasHapusWah dapat ilmu baru
BalasHapusAkhirnya keluar lg mbak Juni.
BalasHapusKompor Gas dech !!