Masih ingat dengan sebuah perdebatan di sosmed beberapa waktu yang lalu. Berkaitan dengan seorang guru sekolah dasar yang menyalahkan pekerjaan siswanya. Lantas pekerjaan sang anak diupload ke sosmed oleh kakaknya. Karena sang kakak merasa bahwa pekerjaan adiknya tidak salah. Tugas tersebut berkaitan dengan konsep perkalian.
Tugasnya adalah menguraikan perkalian menjadi penjumlahan berulang.
2 x 4 = .... +....
Manakah cara pengerjaan yang benar?
(A) 2 x 4 = 2 + 2 + 2 +2 =8
Ataukah
(B) 2 x 4 = 4 + 4 = 8
Sepintas keduanya tampak benar. Dilihat dari hasil akhirnya juga sama saja.
Inilah yang terkadang tidak difahami oleh orangtua atau kakak yang membantu mengerjakan tugas rumah (PR). Bagi siswa kelas atas, konsep penjumlahan berulang sebagai dasar dari perkalian mungkin tidak lagi diperhatikan. Namun dalam kasus di atas konsep perkalian menjadi materi pokok yang harus tertanam dengan benar pada siswa. Karena materi ini merupakan bagian dari pemahaman matematika dasar di kelas dua sekolah dasar.
Dua cara pengerjaan di atas yang tepat adalah (B) yakni 2 x 4 = 4 + 4 = 8. Konsep ini bukan tanpa alasan. Ada banyak guru yang mungkin belum dapat menjelaskan dengan tepat kenapa yang benar (B) bukannya (A). Sebagian besar guru menganalogikan dengan pengaturan cara minum obat yakni 3x1 kapsul. Artinya obat harus diminum tiga kali dalam sehari, setiap kali minum satu kapsul. Atau dalam bahasa matematikanya 1 + 1 + 1. Jika diartikan sebaliknya 3 x 1 = 3 saja. Maka saat minum obat adalah sekali dalam sehari, 3 kapsul sekaligus. Bukankah peredaannya menjadi sangat terlihat.
Sebenarnya alasan utama pengerjaan hitung penjumlahan berulang ini adalah hal yang sangat matematik. Bukan alasan minum obat. Minum obat 3 x 1 hanyalah sebagai contoh saja. Alasan utamanya adalah
Setiap pengerjaan hitung matematika pasti dimulai dari sebelah kanan.
Itulah alasan pokoknya. Pekerjaan hitungan apapun dalam matematika dimulai dari sebelah kanan. Contohnya penjumlahan:
25 + 73 = ...
Jika dikerjakan dengan penjumlahan bersusun :
25
73 +
98 ( dikerjakan dari kanan dulu )
Dari hitungan yang paling sederhana seperti di atas sampai dengan hitungan persamaan yang rumit, semua dikerjakan dari sebelah kanan dahulu. Maka penjumlahan berulang sebagai konsep perkalian pun dikerjakan dari kanan. Bukan sebaliknya.
Nggak harus dari kanan mb juni..ada metode Gasing menghitung dari kiri..dan itu lebih mudah
BalasHapusIni konsep yang normal mbk lisa
HapusIni konsep yang normal mbk lisa
HapusWah ilmu baru.. sebentar lagi anak-anakku pun sekolah...
BalasHapus