Pesan emak untuk ananda ada beberapa. Bahkan sedemikian banyak hingga tak terhitung jumlahnya. Seorang Emak memiliki banyak sebutan. Mulai dari ibu, mama, mamah, bunda, emak, simbok… dan sebagainya.
Kesemuanya itu merupakan panggilan seorang anak kepada ibunya. Begitupun panggilan untuk ayah sangat beragam. Bapak, babe, ayah, papa, papah, dedi, dan sebagainya. Apapun panggilan anak kepada orangtua tidak akan merubah esensinya. Bahwa setiap anak ada karena adanya orangtua.
Apapun panggilannya, tak ada orangtua yang tak menyayangi buah hatinya. Setiap orangtua memiliki kecendetungan yang sama dalam hal menyayangi anak. Walaupun dalam kenyataan ada saja orangtua yang tega membuang anaknya.
Sebuah pepatah mengatakan kasih ibu sepanjang masa. Cinta ibu kepada anak-anaknya tidak ada batasannya. Sejak seorang anak masih dalam kandungan hingga meninggal. Ibu tidak akan pernah disebut sebagai mantan. Mantan pacar, mantan suami, mantan isteri memang ada. Namun tidak akan pernah ada mantan anak, mantan ibu, ataupun mantan ayah.
Kembali kepada sosok seorang ibu. Sampai detik ini, adakah yang pernah menghitung berapa nasehat yang pernah diberikan oleh seorang ibu? Mungkin semua akan menjawab belum pernah. Nasehat seorang ibu akan ada setiap waktu. Bahkan tanpa diminta pun seorang ibu pasti memberikan petuahnya. Apa pentingnya nasehat seorang ibu?
Pada jaman seperti sekarang ini, bukan tidak mungkin ibu menjadi rujukan nomor kesekian saat seorang anak memiliki masalah. Orangtua baik ibu maupun ayah seolah memiliki jarak yang begitu jauh bagi anak-anaknya sendiri. Fenomena ini memang tidak terjadi pada semua anak. Hanya saja kebanyakan demikian. Pertanyaannya adalah mengapa itu dapat terjadi?
Anak tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh banyak hal. Kedekatan anak dengan orangtuanya pun tak luput turut menjadi faktor. Saat masih berusia di bawah lima tahun (balita), kedekatan anak dengan orangtua sangat erat. Pada usia tersebut kebutuhan anak masih sangat bergantung kepada orangtua. Khususnya dengan ibu. Mulai dari kebutuhan paling primer hingga tersier. Saat usianya makin bertambah, anak mulai mengenal lingkungan lain di sekitarnya. Lingkungan sekolah dan tempat-tempatnya bermain. Ketika itulah anak mulai mengenal sosok-sosok lain yang dapat mempengaruhinya. Dalam masa ini kedekatan anak dengan orang tua sangat diperlukan agar anak tetap berada pada kondisi yang siap di seluruh lingkungannya. Saat berada di lingkungan tempat bermain atau sekolah, sudah pasti anak jauh dari jangkauan orangtuanya secara fisik. Saat seperti ini perkembangan pemikiran anak dapat dengan mudah dimasuki dari manapun. Anak dapat berubah dalam waktu singkat. Inilah sejatinya yang selalu dikhawatirkan para orangtua. Terlebih lagi seorang ibu. Hal ini pulalah yang membuat seorang ibu terkadang memberikan sederet nasehat yang terkadang dianggap sepele oleh sang anak.
Seringkali ibu berpesan kepada anaknya saat akan keluar rumah. "Jangan lupa nanti kalau mau nyebrang jalan tengok kanan kiri dulu. Kalau jajan di kantin sekolah saja. Jangan nakal sama temennya. " dan sederet nasehat lain. Kalimat-kalimat seperti itu memang terlihat sepele. Bahkan terkesan "nyebelin" apalagi jika ibu selalu mengatakannya setiap anak akan keluar rumah. Semenyebalkan itukah nasehat seorang ibu?
Tidak. Tentu saja tidak. Ibu ataupun ayah adalah orang dewasa yang berada di sisi anak. Sedangkan anak adalah orang dewasa dikemudian hari. Secara pengalaman orangtua pasti memiliki berjuta pengalaman yang belum dimiliki anak. Pengalaman yang belum diketahui anak di luar rumah sudah lebih dahulu dimengerti orangtuanya. Maka sudah sewajarnyalah orangtua atau lebih banyaknya ibu selalu berpesan ini itu kepada anaknya. Yakinlah hal ini merupakan bentuk kasih sayang orangtua kepada anaknya. Sudah sewajarnya pula orangtua khawatir akan anaknya.
Namun kekhawatiran ini semestinya tidak perlu diperluas atau dibesar-besarkan. Karena setiap anak memang harus mengalami masa dimana dia harus mengenal dunia luar. Disinilah letak kedekatan orangtua dan anak menjadi penyelamat. Anak yang telah terpatri kepada orangtuanya dengan sesuatu yang baik tentu akan kembali kepada jalan yang telah ditunjukkan kedua orangtuanya. Sampai usia berapapun kedekatan ini akan berpengaruh dalam kehidupan sang anak. Nasehat sesepele apapun dari orangtua sudah semestinya difahami sebagai bentuk kasih sayang yang tidak ada bandingannya. Suatu saat seorang anak justru akan merindukan "kebawelan" ibunya saat memberi nasehat. Dan juga merindukan petuah panjang lebar ayahnya.
Hihihihu....aku bawel nih mb,
BalasHapusHihihihu....aku bawel nih mb,
BalasHapusHaha..anakku sampe hapal juga mb..JD nasehat tu baru keluar satu kata..udah hapal lanjutannya dia
BalasHapusHhee, jadi malu.... Suka ngangguk2 doang klo dinasehatin.
BalasHapus:D
BalasHapusternyata semua emak2 emang bawel ya :)
BalasHapus