25 April 2016

Workshop PAI (Asal Tulis)

Kali ini mau mencoba menulis tanpa diedit sedikitpun. Mau salah ketik atau salah konsep tak masalah. Ini hanyalah sebuah latihan pembiasaan untuk menulis. Tulisan ini pun tanpa kersngka dan arah tujuan. Mau Jogja-Solo atau Jogja-Jakarta tidak masalah. Terpenting adalah menulis sesuai apa yang sempat terpikir.


Saat menuliskan ini sejujurnya Aku sedang mengikuti workshop pengembangan pembelajaran dan penilaian PAI. Sedang memasuki sesi pertama. Setelah baru saja dibuka oleh Bapak Kepala Wilayah Kemenag Kabupaten Klaten. Memasuki materi pertama ini Sang pembicara menyampaikan mengenai kebijakan kompetensi dan mutu guru pendidikan agama islam.

Bapak Saifudin Zuhri kepala seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan kurikulum. Kurikulum tigabelas atau yang sering dikenal dengan K-13 atau kurtilas, memiliki empat elemen penting perubahan. Yskni, perubahan standar kompetensi, standar isi, standar proses, dan standar penilaian.

Selain keempat elemen tersebut perubahan yang diusung oleh kurtilas adalah budaya dan pola pikir. Kurtilas mengedepankan adanya kompetensi sikap spiritual sebagai pondasi bagi kompetensi-kompetensi lainnya.

Itulah beberapa poin penting yang telah beliau dampaikan sampai detik ini. Selanjutnya ada satu hal yang disampaikan yakni mengenai kompetensi guru. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional.

Setelah pemaparan mengenai hal tersebut, sesi pertama pun usai. Kemudian dilanjutkan dengan sesi istirahat sore, sholat, dan makan. Sesi berikutnya akan berlanjut pada pukul 19.00 nanti. Waktunya kembali ke kamar melepas lelah.

Oh iya, workshop ini berlangsung selama empat hari ke depan. Mulai senin 25 April sampau dengan kamis 28 April 2016. Bertempat di Hotel Grand Tjokro Kota Klaten Jawa Tengah.

4 komentar:

  1. Wah, mb Juni daoet ilmu, senangnya...

    BalasHapus
  2. Berapa menit bikin tulisan ini mbk Juni?
    Nyaris sempurna, minim cela.

    BalasHapus
  3. Iya setuju denan mas Heru. Ketemu typo cuman satu

    BalasHapus
  4. Padahal typonya banyak lho mbak Wid, Mas Heru

    BalasHapus